Pertumbuhan Anakan Murai Batu dalam Asuhan Induk

Proses pertumbuhan anakan Murai Batu mulai dalam asuhan induk dari menetas sampai dengan siap untuk disapih (dipisah dari induk) berlangsung dalam jangka waktu yang cukup singkat, yaitu antara 35 – 40 hari. Dalam proses pertumbuhan ini anakan murai batu mengalami fase pertumbuhan yang berbeda-beda. Berikut adalah fase-fase pertumbuhan anakan murai yang diasuh oleh induknya sendiri dikelompokan dalam beberapa periode.

Usia 1 – 7 hari
Ini adalah usia yang sangat rawan bagi anakan burung murai batu, sehingga induk betina pada fase ini akan sering mengerami untuk memberikan kehangatan. Ketika sudah memasuki usia 3-5 hari bulu lembut akan mulai tumbuh di bagian tubuhnya. Pertumbuhan bulu lembut ini akan berlanjut hingga beberapa hari, kemudian berganti dengan bulu jarum berwarna hitam saat mencapai satu minggu.

Usia 7 – 15 hari
Pada fase ini tubuh anakan burung murai batu akan ditumbuhi bulu jarum berwarna hitam yang nantinya akan menumbuhkan bulu yang sesungguhnya. Berbarengan dengan itu, anakan burung murai tersebut sudah bisa mengeluarkan suara cit-cit pada saat disuapi oleh induknya. Selain itu mata nya sudah mulai bisa dibuka. Kondisi anakan burung murai pada fase ini sudah mulai stabil sehingga induknya tidak begitu sering mengeraminya lagi, bahkan sering tidur diluar sarang pada waktu malam hari. Pertumbuhan bulu yang sesungguhnya sudah mulai tampak diseluruh tubuh anakan burung murai ketika mencapai usia 9 – 10 hari. Pertumbuhan ini terus berlanjut sehingga anakan burung murai berusia 15 hari.

Usia 15 – 20 hari
Pada fase ini, anakan burung murai batu sudah mulai bisa bergerak lebih aktif, berkicau halus, sesekali mengeluarkan suara cit-cit, dan mengepak-ngepakan sayapnya untuk berlatih terbang. Meskipun sudah sering mematuk-matuk pakan yang ada di sekitarnya, anakan burung murai pada fase ini belum bisa menelan makanan kasar. Oleh sebab itu, induk burung murai masih tetap meyuapinya.

Usia 20 – 30 hari
Pada fase ini, anakan burung murai batu sudah mulai terbang pendek-pendek dan sesekali terbang tanpa kendali. Anakan burung murai tersebut sudah bisa menelan makanan-makanan yang ditemukannya. Oleh karena itu indukan murai sudah jarang menyuapinya. Fase ini merupakan fase yang paling rawan, sebab induk sudah memberikan makanan yang kasar sehingga apabila anakan tidak mau makan akan berakibat menganggu proses pertumbuhanya.

Usia 30 – 40 hari
Pada fase ini, anakan burung murai batu sudah bisa mandiri. Anakan murai batu sudah bisa terbang, makan dan mandi karamba sendiri. Selain itu, anakan murai batu sudah belajar berkicau kasar dan sering meniru suara-suara yang dikeluarkan induknya dengan semakin jelas. Tepat pada usia 40 hari lah anakan murai batu sudah bisa dipisah dan disapih dari induknya dan diletakkan dalam kandang terpisah.

Sumber : Rahasia Sukses Beternak & Memaster Murai Batu/Tutorial Terlengkap Berbisnis Murai Batu, Om Herry Murai).

Sofwan

Testing, mangan kates iku penting...

Tulisan Terkait

Tak Ada Komentar

Tinggalkan sebuah Komentar