The Art of Breeding Murai Batu (# 7)

Pada artikel The Art of Breding Murai Batu (Bagian 7) ini akan kita bahas mengenai aspek proses penangkaran setelah burung murai batu sudah berhasi dijodohkan dan masuk ke dalam kandang penangkaran. Ketika burung sudah melalui proses penjodohan bisa dipastikan aman hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung proses reproduksi didalam kandang penangkaran. Beberapa hal yang harus selalu ada dan diperhatikan oleh setiap penangkar antara lain :

  1. Pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi harus selalu ada dan bervariasi.
  2. Air untuk mandi harus ada dan terjaga kebersihannya.
  3. Lingkungan kandang penangkaran yang tenang.
  4. Terhindar dari hewan predator seperti kucing, tikus, semut, cicak dll.

Apabila beberapa syarat tersebut diatas sudah terpenuhi kurang lebih dalam jangka waktu 2 – 3 minggu murai batu betina akan mulai mengangkat bahan penyusun sarang dan mulai membangun sarang untuk meletakkan telur. Berdasarkan pengamatan waktu yang dibutuhkan oleh betina untuk menyusun sarang adalah sekitar 1 (satu) minggu. Setelah sarang tersusun barulah betina mulai mengeluarkan telur satu persatu, biasanya betina apabila dalam kondisi yang sehat akan bertelur antara 2 sampai dengan 4 butir telur. Dari proses bertelur yang terakhir ini dilanjutkan dengan proses pengeraman selama 13 hari. Selama proses mengeram ini yang harus diperhatikan adalah setting-an pemberian pakan mulai dikurangi untuk pemberian jenis makanan yang kadar proteinnya tinggi hal ini bertujuan untuk menurunkan kadar birahi dari induk jantan dan betina. Pada beberapa kasus dalam proses pengeraman bisa gagal tetas sebagai akibat kadar birahi induk jantan maupun betina yang masih tinggi sehingga burung masih terpacu untuk melakukan proses reproduksi. Memasuki hari ke 10 (sepuluh) pengeraman harus mulai disiapkan makanan-makanan dengan tekstur lunak dan lembut sebagai persiapan apabila telur telah menetas. Biasanya pada hari ke-13 (tiga belas) akhir proses pengeraman, induk betina akan membuang cangkang dari telur yang telah menetas dan ini bisa dipastikan bahwa telur sudah berhasil menetas.

Sofwan

Testing, mangan kates iku penting...

Tulisan Terkait

2 Komentar

  • A. Firmansyah

    Salam kicau & salam kenal,
    “The Art of Breding Murai Batu” setelah saya baca & pelajari ternyata sangat bermanfaat tuk saya yg pemula ini.
    Perkenalkan nama saya Firman, Ahmad Firmansyah saya tinggal di Kebon Jeruk Jakarta Barat.
    Saya baru memulai kurang lebih 1 bulan tuk berternak burung murai batu, medan x black tile (BT), kandang saya ukuran 120 x 120 x tinggi 250 kr kr lokasi yg pas-pasan, menggunakan besi bulat & kawat ram, ditutpi kain warna hitam tuk menghindari panas matahari.
    Sekarang posisi betina sejak tgl 28 Okt ’14 sdh mulai angkut sarang, walaupun sarang sdh saya siapkan diglodogan, yg ingin saya tanyakan apakah pasangan tsb sdh melakukan hubungan, mengingat sebelum saya jodohkan menjadi satu, ada murai betina MH medan usia kurleb 9 bulan saya ” satukan juga, namun tetap saya pantau & tdk ada perkelahian dikandang tsb, kr si BT ini mulai angkut sarang & si MH tdk angkut sarang jd si MH saya pisahkan kembali, mohon masukannya ya om, kr kalau si BT mendekat jantanya, si jantan selalu menghindar…
    Terimak kasih atas masukan & pencerahannya semoga bermanfaat…

    • Sofwan

      Salam Kenal juga Mas, Terima kasih atas pertanyaannya.
      Untuk pertanyaan pertama apakah terjadi pembuahan ? Sebenarnya kita masih belum bisa menyimpulkan apakah telah terjadi proses pembuahan yang dilakukan oleh pejantan terhadap betina (kecuali proses pembuahannya kita saksikan) karena ada pula kasus dimana betina tanpa pejantan pun bisa ngangkat sarang dan bertelur. Untuk kasus di farm anda, seperti yang anda ceritakan, ada kemungkinan juga telah terjadi proses pembuahan dengan catatan proses penggabungan jantan dan betina dalam waktu yang cukup (kurang lebih 2-3 minggu) dan kondisi birahi betina dan pejantan juga lagi tinggi.
      Untuk pertanyaan kedua pejantan menghindari betina ? Kemungkinan kondisi birahi pejantan lagi tidak tinggi dan sebaiknya memang begitu ketika betina mulai bertelur dan mengeram, sebaiknya kurangi porsi pakan EF sehingga pejantan tidak akan birahi dan mengganggu betina. Dan kalau memang memungkinkan satukan pejantan dengan betina MH yang anda pisah tadi. Semoga Bermanfaat

Tinggalkan sebuah Komentar