Inbreeding & Inline Breeding dalam Penangkaran Murai Batu

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penangkaran murai batu, diantaranya metode perkawinan sedarah atau biasa disebut inbreeding dan perkawinan sedarah agak jauh atau biasa disebut dengan in line breeding.
Inbreeding dalam pengertian sebenarnya adalah perkawinan kedalam atau perkawinan dengan individu yang masih berhubungan secara genetis atau bisa juga disebut sebagai perkawinan sedarah. Para kinologi melarang melakukan perkawinan sedarah karena bisa memunculkan sifat resesif yang akan membawa karakter jelek atau bisa merusak keunggulan genetika pada individu yang baru (anakan yang dihasilkan).
Perkawinan sedarah yang terlalu dekat bisa menghasilkan individu (anakan) yang secara genetis seragam. Dengan demikian mutu keturunan yang dihasilkan akan sama dengan indukannya atau tidak akan mengalami peningkatan mutu genetis. Sedangkan hal yang dikhawatirkan adalah munculnya sifat resesif seperti cacat fisik dan anakan yang dihasilkan akan mudah mati. Hal ini bisa terjadi apabila dalam penangkaran murai batu induk yang dikawinkan adalah anak seteluran, adik kakak satu betina dan satu jantan, atau anakan satu betina lain jantan.
Perkawinan sedarah bisa dan perlu dilakukan untuk memperbaiki mutu genetis, akan tetapi dalam penangkaran murai batu inbreeding sedapat mungkin dilakukan untuk individu-individu yang hubungan kekerabatannya tidak terlalu dekat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar – gambar dibawah ini :

inbreed-scheme
Inbreeding dalam penangkaran Murai Batu.

Perkawinan sedarah cukup dekat (Inbreeding)
Sebagaimana tertera dalam gambar diatas pejantan A dikawinkan dengan betina B mempunyai anak D1 jantan, D2 jantan, D3 betina, D4 betina, D5 betina dan D6 jantan. Perkawinan antara D1 jantan dengan D4 betina adalah disebut perkawinan sedarah cukup dekat.
Kemudian pejantan A dikawinkan dengan betina C dan menghasilkan anakan E1 jantan, E2 jantan dan E3 betina. Perkawinan antara E1 jantan dengan D4 betina juga disebut sebagai perkawinan sedarah cukup dekat atau inbreeding.

inlinebreed-scheme
In Line Breeding dalam penangkaran Murai Batu.

Perkawinan sedarah agak jauh (In Line Breeding)
Adapun untuk mendapatkan varietas individu yang unggul bisa dilakukan dengan melakukan perkawinan sedarah agak jauh (in line breeding) sebagaimana ilustrasi dalam gambar tersebut diatas yaitu D1 jantan dikawinkan dengan N betina dan D2 jantan dikawinkan R betina.
Perkawinan antara anak pasangan tersebut diatas antara O1 jantan dengan K1 betina dst. Disebut sebagai perkawinan sedarah agak jauh atau in line breeding. Perkawinan in line breeding memungkinkan untuk meningkatkan kualitas individu. Pola perkawinan ini memungkinkan untuk dikembangkan dalam penangkaran murai batu. Namun perlu digaris bawahi hanya perlu dilakukan pada anakan yang memiliki kualitas individu yang unggul baik jantan maupun betinanya.

Sofwan

Testing, mangan kates iku penting...

Tulisan Terkait

Tak Ada Komentar

Tinggalkan sebuah Komentar