Inbreeding & Inline Breeding dalam Penangkaran Murai Batu

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penangkaran murai batu, diantaranya metode perkawinan sedarah atau biasa disebut inbreeding dan perkawinan sedarah agak jauh atau biasa disebut dengan in line breeding. Inbreeding dalam pengertian sebenarnya adalah perkawinan kedalam atau perkawinan dengan individu yang masih berhubungan secara genetis atau bisa juga disebut sebagai perkawinan sedarah. Para kinologi melarang melakukan perkawinan sedarah karena bisa memunculkan sifat resesif yang akan membawa karakter jelek atau bisa merusak keunggulan genetika pada individu yang baru (anakan yang dihasilkan). Perkawinan sedarah yang terlalu dekat bisa menghasilkan individu (anakan) yang secara genetis seragam. Dengan demikian mutu keturunan yang dihasilkan akan sama dengan indukannya atau tidak akan mengalami peningkatan mutu genetis. Sedangkan hal yang dikhawatirkan adalah munculnya sifat resesif … Lanjutkan membaca

Berkunjung ke Penangkaran Murai Batu Hillkast BF

Hari Minggu tanggal 02 November 2014 kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke penangkaran Murai Batu ekor panjang Hillkast BF milik mas Amiril Mukminin atau biasa di sapa dengan Mas Amix. Beliau sudah lebih dari 15 (lima belas) tahun menangkarkan burung murai batu dan termasuk penangkar jenis murai ekor panjang yang sudah banyak melahirkan varietas-varietas unggul. Saya sengaja datang satu jam lebih awal dari waktu yang telah kami sepakati sehingga saya akan dapat cukup banyak waktu untuk sharing dan menanyakan beberapa hal yang ingin saya ketahui. Diawali dengan senyumanan yang ramah dan bersahabat beliau menerima saya dan langsung mengajak masuk ke dalam lokasi kandang penangkaran murai batu ekor panjang. Kandang penangkaran burung murai milik Mas Amik terdiri dari bangunan dua … Lanjutkan membaca

The Art of Breeding Murai Batu (# 8)

Ini adalah bagian terakhir artikel The Art of Breding Murai Batu yang akan membahas mengenai proses perawatan anakan murai batu. Setelah dierami kurang lebih 13 hari telur akan segera menetas. Untuk itu harus disediakan kroto, kroto akan dibutuhkan induk murai batu untuk menyuapi anak nya. Usia yang cukup untuk mengangkat atau memisah anakan murai batu dari induknya adalah pada usai 7 – 10 hari. Namun usia ini bukanlah sebuah patokan yang pasti, bisa lebih maju beberapa hari atau mundur beberapa hari tergantung kondisi fisiologi dari anakan murai batu. Setelah disapih atau dipisah dari induknya diperlukan kehati-hatian khusus agar dapat bertahan hidup hingga dewasa. Berikut ini adalah tata cara perawatan anakan yang telah disapih atau dipisah dari induknya. Pakan Pakan untuk … Lanjutkan membaca

The Art of Breeding Murai Batu (# 7)

Pada artikel The Art of Breding Murai Batu (Bagian 7) ini akan kita bahas mengenai aspek proses penangkaran setelah burung murai batu sudah berhasi dijodohkan dan masuk ke dalam kandang penangkaran. Ketika burung sudah melalui proses penjodohan bisa dipastikan aman hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung proses reproduksi didalam kandang penangkaran. Beberapa hal yang harus selalu ada dan diperhatikan oleh setiap penangkar antara lain : Pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi harus selalu ada dan bervariasi. Air untuk mandi harus ada dan terjaga kebersihannya. Lingkungan kandang penangkaran yang tenang. Terhindar dari hewan predator seperti kucing, tikus, semut, cicak dll. Apabila beberapa syarat tersebut diatas sudah terpenuhi kurang lebih dalam jangka waktu 2 – 3 minggu … Lanjutkan membaca