Memahami Siklus Murai Batu Mabung

Memahami siklus murai batu mabung. Mabung atau proses pergantian bulu-bulu lama yang akan digantikan dengan bulu baru adalah siklus alami dari burung dan biasanya terjadi dalam setahun sekali, berbeda jenis spesies burung berbeda pula siklus dan pola pergantian bulunya.
Proses murai batu mabung yang dipelihara di penangkaran, proses mabungnya masih mengikuti pola murai batu mabung di habitat alaminya di hutan dimana saat makanan berlimpah di hutan, murai batu secara naluri siap untuk melakukan pergantian bulu dan dilanjutkan dengan proses perkembangbiakan. Untuk murai batu yang dipelihara dari kecil yang merupakan hasil dari breeding siklus mabungnya terkadang menyimpang dari pola murai batu mabung di hutan, bisa lebih cepat atau bahkan bisa lebih lama tergantung dari pengaturan pola makanan. Namun secara umum pergantian bulu terjadi satu kali dalam setahun.
Bagi para penggemar, saat murai batu mabung adalah saat yang membosankan namun juga saat yang ditunggu-tunggu dengan datangnya mabung merupakan saat yang baik untuk menata ulang seekor murai batu dimana baik dan buruknya tergantung parawatan saat mabung.

Faktor-faktor yang mempengaruhi
Di alam liar, siklus murai batu mabung dipengaruhi oleh perubahan iklim dan lingkungan. Biasanya periode murai batu mabung bersamaan waktunya pada setiap tahunnya. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah perubahan suhu, curah hujan, tekanan udara serta kelembaban disekitarnya. Jika waktu mabung tiba, murai batu secara genetik akan mulai memproduksi hormon dalam tubuhnya. Hormon-hormon tersebut nantinya akan memicu pertumbuhan bulu baru, sebagai konsekuensinya bulu-bulu lama berangsur-angsur akan rontok. Untuk beberapa bulan, burung memerlukan waktu istirahat yang cukup dan tempat yang nyaman dari gangguan, agar pertumbuhan bulu baru dapat tumbuh dengan sempurna.
Sementara itu, burung murai batu mabung yang dipelihara dalam sangkar masa mabungnya berbeda dengan burung yang hidup di alam. Hal ini dikarenakan oleh faktor perlakuan yang berbeda, jenis makanan dan konfrontasi dengan burung Murai lainnya (biasanya terjadi pada burung lomba). Periode mabung pada burung ini hanya diketahui oleh orang yang sudah lama memelihara dan merawatnya. Berdasarkan pengalaman, para hobbies biasanya tahu betul, kapan saatnya burung akan mabung. Untuk itu diperlukan persiapan khusus agar burung dapat menjalani proses mabungnya dengan sempurna. Salah satunya adalah mengistirahatkan burung di arena perlombaan dan mempersiapkan diet yang memadai.

Apa yang sebaiknya di lakukan ?
Ketika anda menghadapi masalah murai batu mabung, biasanya yang anda cari adalah “obat perontok bulu”. Nah adakah obat seperti itu? Ada di pasaran. Bunyi iklannya antara lain “dijamin sukses merontokkan bulu seketika”. Tetapi kalau saya diminta memilih, maka lebih baik saya tidak menggunakan “obat perontok”. Mengapa? Karena ketika burungmurai batu mabung yang saya perlukan adalah “penumbuh bulu”. Kalau sekedar perontok bulu, maka yang saya perlukan hanyalah memegang burung, lantas saya cabuti pasti cepat bersih…. Nah?
Perlu diketahui bahwa yang diperlukan burung murai batu mabung untuk mabung sebenarnya adalah “daya dorong” dari dalam dan bukan “daya cabut” dari luar tubuh. Karena pemahaman yang keliru seperti itu kita akan segera bergegas mencari “obat perontok” dan mengabaikan perlunya “obat penumbuh dalam menyelesaikan masalah mabung.
Akibatnya apa? Anda kurang bahkan tidak memperhatikan apa kandungan yang ditawarkan oleh obat “perontok bulu”. Isinya mengandung removal pun tetap anda beli. Ya jangankan bulu burung, bahkan cat mobil pun akan segera mengelupas ketika disemprot removal. Memang kandungan removal dalam “obat perontok bulu” kadarnya sedikit.
Kadar removal “yang sedikit” ini menimbulkan dilemma. Jika kadarnya kurang, maka yang terceabut hanyalah bulu-bulu kecil sementara bulu besar tetap membandel. Membandel karena removal tidak bisa masuk ke jaringan kulit dalam dimana bulu besar menancap. Alih-alih bulu tercerabut, kulit bulu yang mengelilingi pangkal bulu menjadi mati dan berkeriput yang selanjutnya “mengikat” pangkal bulu sehingga tidak bisa lepas-lepas sampai bulu luar “nyerit-nyerit” amburadul tidak karuan.
Bagaiman kalau disemprot berulang kali agar removal yang menempel ke bulu burung lebih banyak? Boleh saja, tetapi saya jamin lapisan kulit ari bakal “terbakar” dan mengeras serta menutup pori-pori kulit sehingga burung bakal kesulitan menumbuhkan bulu baru.
Lagi pula, sebanyak apapun anda menyemprotkan perontok bulu pasti tidak dapat menembus semua lapisan kulit yang mengikat akar bulu. Hal ini akan menyebabkan ada bulu yang sulit rontok karena memang sudah “terikat” oleh cengkeraman kulit ari yang mati dan mengeras.

Obat perontok “dari dalam”
Selain ada perontok bulu yang disemprotkan ada juga yang diminumkan alias berproses dari dalam tubuh. Kalau dalam tawaran iklannya adalah menjamin bulu burung segera rontok, maka biasanya kandungannya adalah protein kadar tinggi atau zat lain yang sifatnya membuat proses metabolisme di dalam tubuh burung berjalan “jungkir balik”, dan bisa juga zat yang bersifat hormonal.
Dalam kondisi tertentu, tanpa obat semacam itu pun, bulu mudah sekali rontok. Katakanlah hanya dengan mengubah menu pakan secara ekstrim, bulu burung rontok bahkan termasuk bulu muda yang belum lama tumbuh. Inilah yang biasanya menyebabkan kita keheranan karena burung belum genap mabung, bulu mudanya sudah rontok lagi padahal bulu tua yang belum rontok tidak rontok-rontok juga.
Produksi hormon tertentu yang terpacu keras (untuk konteks awam, kita sebut saja semacam adrenalin), juga menyebabkan bulu burung mudah rontok apalagi bulu muda. Dalam hal inilah mengapa saya selalu menekankan agar burung murai batu mabung yang baru selesai masa mabung harus menjalani masa rekondisi bulu sebelum ditarungkan. Jika bulu baru belum benar-benar kuat menancap, dia akan mudah lepas begitu burung terforsir tanaganya atau terpompa secara kencang produksi hormon “adrenalin”-nya.
Dalam konteks itulah ada dasar teorinya juga jika banyak penghobi burung yang menarungkan burung-burung yang seharusnya sudah memasuki masa mabung tetapi tidak juga mabung. Harapannya sudah pasti, burung segera brul… mabung. Semua hal yang sifatnya “merontokkan bulu” baik dari luar (semacam removal) maupun dari dalam (makanan pengacak proses metabolism dan pemompa produksi hormon) bukanlan pilihan yang tepat untuk membantu proses mabung burung kita.

Sofwan

Testing, mangan kates iku penting...

Tulisan Terkait

Tak Ada Komentar

Tinggalkan sebuah Komentar